JAKARTA - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melaporkan bahwa sejumlah faktor yang mendasari perusahaan untuk melakukan rasionalisasi terhadap pegawainya, salah satunya lantaran program restrukturisasi yang akan segera memasuki tahap akhir.
Direktur Utama Jiwasraya Angger Yuwono menyatakan bahwa program restrukturisasi telah memasuki tahap akhir ditandai dengan rencana pengalihan portofolio (polis) disertai aset dan liabilitas dari Jiwasraya kepada IFG Life kloter akhir, yang dimulai sejak Desember 2022.
Kemudian,faktor lainnya yakni berkaitan dengan pengembalian izin perusahaan kepada regulator. Pengembalian izin perusahaan akan menjadi penanda berakhirnya seluruh rangkaian Program Restrukturisasi Jiwasraya.
Selain itu Jiwasraya harus melakukan efisiensi beban operasional menjelang pengembalian izin sampai dengan pembubaran (likuidasi). Efisiensi beban perusahaan dilakukan demi menjamin perusahaan tetap dapat going concern hingga seluruh hak-hak para pemegang polis yang telah mengikuti program restrukturisasi dapat dialihkan sepenuhnya ke perusahaan baru, IFG Life.
Ia mengungkapkan salah satu efisiensi beban perusahaan dilakukan dengan menjalankan program rightsizing alias penyesuaian struktur organisasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Lalu dilanjutkan dengan rasionalisasi, yang telah disosialisasikan sejak beberapa waktu terakhir, dan telah dikomunikasikan kepada pemegang saham.