"Demand produk ekspor itu kan keluarnya sekarang. Jadi kalau mereka (importir) mau jualan, sekarang sudah dikasih tahu (ke perusahaan Indonesia) tahun depan kira-kira berapa ordernya. Darisitu datanya," terangnya lagi.
Pada kesempatan itu, Shinta menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menakut-nakuti.
Namun, berdasarkan data di lapangan memang realitanya demand ekspor turun.
Di tambah lagi data yang dirilis BPJS ketenagakerjaan menyebut sampai dengan Oktober 2022 sudah ada 800 ribu pekerja industri padat karya yang kena PHK.
"Jadi kalau dibilang PHK belum terlihat, lihat saja data BPJS. BPJS menyebutkan sampai Oktober sudah 800 ribu lebih. Kamu cek aja," tukas Shinta.
(Zuhirna Wulan Dilla)