JAKARTA - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) telah menyalurkan pendanaan berupa Pendanaan Transaksi Marjin dan Pendanaan Transaksi Repo kepada Anggota Bursa senilai total Rp1,65 triliun hingga minggu ketiga Desember 2022.
Direktur PEI Suryadi mengatakan, dana Rp1,65 triliun tersebut dimana porsi terbesar lebih banyak di transaksi marjin dibandingkan repo.
Adapun pada 22 Desember 2022, PEI mencatatkan posisi outstanding harian tertinggi sepanjang beroperasionalnya yaitu mencapai Rp585,5 miliar.
"Hingga kami merasa peran kami di pasar modal Indonesia sudah cukup diminati dan tentunya kami tidak berpuas diri juga kedepannya mungkin cita-cita kami meng-grab market share yang lebih luas lagi," jelas Suryadi dalam acara Media Gathering dalam rangka Peringatan HUT ke-6 PEI, Rabu (28/12/2022).
BACA JUGA:BEI Pantau Ketat Saham MKPI karena Naik Tak Wajar
Sebanyak 26 Anggota Bursa telah menjadi Partisipan di PEI pada tahun 2022 ini, terdapat penambahan 4 partisipan baru di PEI.
PEI juga menjalankan Pendanaan Transaksi Repo berdasarkan POJK No.27/POJK.04/2021 tanggal 27 Desember 2021, yang memberikan izin kepada LPE untuk menjalankan Pendanaan Transaksi Repo.
Atas dasar hal tersebut, PEI melakukan berbagai aktivitas sosialisasi dan pengenalan produk Repo kepada Partisipan PEI, dan telah menyalurkan pendanaan Repo sejak Maret 2022.
Perlu diketahui, PEI telah mendapatkan izin sebagai pihak yang dapat memberikan pinjaman dalam mekanisme Pinjam Meminjam Efek dengan KPEI.
Seluruh pelaksanaan PME wajib dilakukan melalui sistem PME KPEI. PEI juga telah mulai menjalankan peminjaman Efek kepada KPEI sejak Maret 2022.
(Zuhirna Wulan Dilla)