BTN Rights Issue Rp4,1 Triliun, Saham BBTN Langsung Tancap Gas

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Senin 09 Januari 2023 11:09 WIB
Rights Issue BBTN (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah merampungkan proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue senilai Rp4,13 triliun. Antusiasme investor membuat perseroan mengalami kelebihan permintaan mencapai 1,6 kali.

Paska penerbitan saham baru ini, saham BBTN tampak bergerak fluktuatif sejak bel pembukaan pagi ini Senin (9/1/2023).

Mengawali perdagangan, BBTN menguat 0,37% di Rp1.345. Menit berselang, aksi pembelian investor membuat sahamnya melejit hingga 1,49% di Rp1.360, dan bertahan di level pembukaan hingga pukul 10:46 WIB.

Akumulatif, sebanyak 22,55 juta saham BBTN ditransaksikan dengan nilai bersih mencapai Rp30,48 miliar. Frekuensi perdagangan sebanyak 2.135, dengan market caps sebesar Rp18,70 triliun.

Secara historis, BBTN tumbuh hampir 1% sepanjang sebulan terakhir, kendati kinerja sepanjang 2023 masih stagnan. Adapun seminggu terakhir BBTN menguat 1,12%. Sepanjang pekan lalu (2-6 Januari 2023), nilai beli bersih investor asing mencapai Rp15,07 miliar di pasar reguler.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan BBTN secara teknikal membentuk sinyak bullish engulfing candl dan berhasil breakout MA 5 dan 20 harinya dalam indikator Moving Average pada akhir pekan lalu.

"(Indikator) Stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum positif," kata Ratih dalam risetnya.

Secara fundamental, right issue BBTN dapat semakin memperkokoh struktur permodalan, mengingat pemerintah RI telah menyuntikkan dana PMN senilai Rp2,48 triliun di perusahaan yang fokus terhadap program KPR tersebut.

"Capital Adequacy Ratio (CAR) berpotensi tumbuh sekitar 20% dan mampu menyalurkan kredit perumahan 1,32 juta unit rumah," pungkas Ratih.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya