Mahendra menjelaskan, Jokowi memberikan arahan yang sangat jelas kepada para perwakilan industri jasa keuangan untuk bersama-sama menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2022 dan seterusnya. Jokowi juga berpesan agar industri jasa keuangan dapat belajar dari pengalaman sebelumnya untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang berat selama pandemi Covid-19.
“Untuk bisa dilaksanakan ke depan dengan lebih kuat lagi, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak optimistis dalam menghadapi 2023 ini,” ujar dia.
Pertumbuhan yang lebih baik di tahun ini, kata Mahendra, dapat dicapai dengan sinergi, koordinasi, kerja sama dan upaya bersama antara pemerintah, OJK, kementerian/lembaga terkait, termasuk anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembafa Penjamin Simpanan (LPS).
“Serta yang lebih penting lagi, seluruh pemangku kepentingan, pelaku usaha, investor, dan industri jasa keuangan, yang akan menentukan bahwa tahun 2023 ini setidaknya akan sama baiknya, atau lebih baik lagi dari tahun 2022,” pungkas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)