"Saya rasa untuk motor akan sekitar Rp7 juta. Dan mobil mungkin pengurangan pajaknya sekitar 10%. Saya bilang, jangan terlalu dipikirkan, buat sederhana saja. Lihat yang terjadi di Thailand, di Vietnam. Buat penyesuaian saja sehingga jadi kompetitif. Jangan lihat dari kepentingan pribadi tapi juga kepentingan global, kepentingan regional," jelasnya.
Dia juga menyebut pemerintah akan terus melakukan upaya untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dalam lima hingga 10 tahun ke depan.
Hal itu juga disebutnya akan turut mendukung kebijakan pemanfaatan minyak kelapa sawit yang diproyeksikan akan dapat digunakan sebagai bahan bakar pada 2040-2045 nanti.
"Kita akan memproduksi 100 ribu ton minyak sawit per tahun pada 2040-2045, di mana 30% kita gunakan untuk makanan dan 70% akan jadi energi. Ini juga akan mengurangi atau mungkin kita tidak akan lagi mengimpor energi dari negara manapun. Itu akan membuat Indonesia semakin berdaulat," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)