"Di 2022 (yang sudah tutup) 12 toko. Beberapa ada di Jakarta dan Batam, terakhir itu. Kalau tahun 2023 belum ada," ungkap Satria.
Menurutnya, perusahaan sudah melakukan serangkaian strategi agar gerai Transmart bisa sehat dan bertahan. Seperti menyebarkan flyer promosi, undang konsumen ke gerai, jemput bola ke rumah-rumah konsumen, bahkan sampai menjual produk ritel dengan trolley keluar.
Namun hasil berkata lain, upaya tersebut tidak bisa mengembalikan pengunjung seperti sediakala.
"Kita sudah melakukan berbagai rangkaian strategi untuk toko itu sehat dan survive. Tapi kalau toko tersebut tidak bisa survive, tentunya kita harus ambil langkah efisiensi. Artinya opsi tutup tidak bisa kita hindari. Kita tutupnya juga satu satu bukan yang serentak gitu. Kita lihat, kita analisa dan kita kuatkan toko tersebut. Kalau memang tidak bisa ya sudah kita tutup," kata Satria.
Baca Selengkapnya: Segini Harta Kekayaan Chairul Tanjung Usai Banyak Gerai Transmart Tutup
(Kurniasih Miftakhul Jannah)