BTN Segera Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Senin 20 Februari 2023 13:36 WIB
Bank BTN (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berencana menerbitkan obligasi dan juga efek beragun aset (EBA) di 2023. Total dana yang dibidik sebesar Rp1,5 triliun yang akan dieksekusi pada kuartal III-2023.

Direktur Finance BTN, Nofry Rony Poetra mengatakan, perseroan tahun ini mendorong penyaluran kreditnya dengan target pertumbuhan 10-11% secara tahunan (year on year/yoy). Untuk mencapai target itu, BTN membutuhkan sumber dana bukan hanya dari dana pihak ketiga (DPK).

“Untuk dana wholesale, obligasi ada rencana setiap tahun. Tahun ini kami rencana terbitkan Rp 1 triliun obligasi, EBA juga ada Rp 500 miliar, ini untuk jaga likuiditas dari pasar EBA dan pasar obligasi. Obligasi di kuartal III, penggunaan dana jelas untuk kredit,”ujarnya dikutip Harian Neraca, Senin (20/2/2023).

Akan tetapi, Nofry mengaku belum ada sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin emisi efek. Dia menuturkan, rencananya perseroan akan mencari penjamin tersebut di tiga bulan sebelum peluncuran obligasi.

“Belum (ada penjamin) kita tunggu dulu, biasanya kita tiga bulan sebelumnya mengadakan beauty contest untuk pilih semua lembaganya. Nggak cuma underwriter, tapi ada wali amanat, notaris, dan lain-lain,” ungkap dia.

Meskipun rutin melakukan penerbitan surat utang, BTN tetap mengandalkan DPK sebagai sumber pendanaan utama dalam menyalurkan kreditnya. “Fokus kalau BTN punya dua mesin dana, DPK dan wholesale. Di 2023 ini fokus kami meningkatkan porsi DPK, terutama CASA (current account saving account/CASA),” tutur Nofry.

Adapun, sampai dengan akhir Desember 2022 BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp298,28 triliun, meningkat 8,53% (yoy). Pada tahun lalu porsi kredit perumahan mencapai 87,74% dari total kredit. Ke depan hal tersebut akan terus dilakukan untuk mencapai visi menjadi The Best Mortgage Bank di Asean.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, perseroan juga telah menghimpun simpanan nasabah senilai Rp 321,94 triliun, tumbuh 8,77% (yoy). Tahun ini, BTN juga memasang target DPK tumbuh 10-11% (yoy), dengan komposisi dana murah (CASA) akan ditingkatkan menjadi 50% terhadap total DPK perseroan.

Pada akhir 2022 porsi dana murah BTN sebesar 48,51% dan akan terus ditingkatkan. Hal ini merupakan strategi BTN untuk menjaga biaya dana (cost of fund) supaya tetap rendah sehingga suku bunga kredit juga murah.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya