JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan aturan rencana pemberian insentif untuk pembelian kendaraan listrik bisa rampung tahun ini.
Hal itu diungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kemenperin Taufiek Bawazier yang menyebut pemberian insentif menjadi salah satu upaya untuk membentuk suatu ekosistem kendaraan listrik. Serta mendorong masifnya penggunaan kendaraan listrik di masyarakat.
"(Aturan) insentif saat ini posisinya sudah di kementerian Keuangan, kami hanya mengusulkan, stimulus pemerintah itu penting, untuk menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik," ujar Taufik dalam sesi diskusi pada acara IIMS 2023, Senin (20/2/2023).
BACA JUGA:Subsidi Kendaraan Listrik, Menteri ESDM: Tinggal Mulai
Taufik menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia sebagaian besar menilai membeli kendaraan merupakan sebuah aset.
Sehingga ketika membeli sebuah kendaraan konvensional maupun listrik memikirkan after sales atau nilai jual setelah digunakan.
Taufik menilai, ekosistem dapat terbentuk jika sudah banyak masyarakat yang mulai beralih meninggalkan kendaraan konvensional untuk menggunakan kendaraan listrik.
"Makanya finansial support dalam pembelian mobil dan sepeda motor listrik menjadi sangat penting, untuk membentuk ekosistemnya," sambung Taufik.
Menurutnya, untuk melakukan transformasi kendaraan untuk menggunakan bahan bakar yang lebih bersih, diperlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat.
Dari sisi pemerintah, dia mengatakan sudah siap dari sisi regulasi, terutama untuk mendorong produktivitas kendaraan listrik.
"Tinggal kita melihat masyarakat, kalau di Indonesia boleh kita sampaikan bahwa, purchasing power sangat menentukan atau kapabilitas dari personal," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga melaporkan bahwa saat ini penggunaan kendaraan listrik sudah mulai bertumbuh.
Momentum tersebut yang hendak dimanfaatkan pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan listrik.
"Kalau kita lihat penjualan sepeda motor listrik tahun 2021 itu hanya 26 ribu tahun 2022 sudah 36 ribu," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)