PermataBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,8% (yoy) menjadi sebesar Rp255,1 triliun. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 8,7% (yoy) menjadi sebesar Rp136,3 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan kredit pemilikan rumah (KPR) masing-masing sebesar 10,3% (yoy) dan 12,6% (yoy).
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 8,8% (yoy) menjadi Rp195,6 triliun, terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro dan tabungan sebesar 16,8% (yoy), sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah tren kenaikan suku bunga pasar.
Biaya dana yang efisien, menurut Meliza, akan memperkuat posisi Bank dalam menyalurkan kredit perbankan dengan suku bunga yang bersaing. Sejalan dengan hal ini, rasio dana murah (Current Account Saving Account/CASA) bank meningkat menjadi 58%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)