7 Fakta Perry Warjiyo Calon Tunggal Gubernur Bank Indonesia, Pilihan Jokowi

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Minggu 26 Februari 2023 06:16 WIB
Perry Warjiyo Kembali Dicalonkan Jadi Gubernur Bank Indonesia. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - DPR RI sudah menerima surat berisi nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode 2023-2028 dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun menyebut surat itu sudah diterima oleh pimpinan DPR RI dalam amplop tertutup.

"Surat sudah diterima oleh Pimpinan DPR RI. Dalam amplop tertutup. Saya sudah mendapatkan info dari Sekjen DPR RI. Terima kasih," ujar Misbakhun.

Berikut fakta calon gubernur Bank Indonesia pilihan Jokowi yang dirangkum Okezone, Minggu (26/2/2023).

1. Jokowi pilih Perry Warjiyo

Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) Said Abdullah mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028.

Baca Juga: Perry Warjiyo Disebut Calon Tunggal Gubernur BI, Punya Harta Kekayaan Rp45,2 Miliar

"Kami perlu mengamankan kebijakan Presiden ini, sebab kami bagian dari kekuatan politik yang mendukung pemerintah," kata Said dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

2. Sosok Gubernur BI harus bangun ikatan kuat dengan KSSK

Siapapun yang akan menjadi Gubernur BI ke depan, dia mengatakan sosok tersebut harus sudah membangun ikatan kuat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Syarat ini penting sebab saat ini dan ke depan Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang tidak mudah.

Baca Juga: Calon Gubernur BI Pilihan Jokowi Diumumkan Hari Ini

Dibutuhkan Gubernur BI yang bisa pastikan ekonomi domestik tetap tumbuh

Ekonomi global diprediksikan masih akan sulit dan Indonesia secara khusus juga menghadapi tahun politik, sehingga dibutuhkan Gubernur BI yang bisa memastikan ekonomi domestik tetap tumbuh berkelanjutan.

"Peran ini telah dijalankan dengan baik oleh Gubernur BI saat ini," ungkapnya.

3. Gubernur BI harus sigap dan tanggap

Selain itu, Ketua Banggar menuturkan Indonesia membutuhkan sosok Gubernur BI yang bisa sigap dan tanggap terhadap berbagai tantangan baru yang tidak terduga. RI membutuhkan sosok Gubernur BI yang bisa membantu pemerintah ketika menghadapi tahun sulit, seperti menghadapi pandemi COVID-19 beberapa tahun ini.

Peran BI sangat besar dalam berbagi beban (burden sharing) dengan menyerap surat berharga negara (SBN) melalui skema private placement. BI kala itu bisa diandalkan menjadi penjaga gawang likuiditas pembiayaan saat pandemi dan sangat membantu posisi APBN tetap aman di tengah kebutuhan pembiayaan yang sangat besar.

4. Tugas penting Gubernur BI

Tugas penting lain bagi Gubernur BI yaitu memastikan kelanjutan pengaturan tentang lalu lintas dan cadangan devisa negara. Pengaturan tentang lalu lintas devisa diperlukan untuk memastikan devisa negara memiliki dampak berganda pada ekonomi nasional, sehingga agenda ini perlu diperkuat ke depan.

Tak hanya itu, Indonesia juga dinilai membutuhkan sosok Gubernur BI yang bisa dan telah membangun hubungan baik dengan DPR, terutama kepada pimpinan DPR, terkhusus Ketua DPR, hingga alat kelengkapan dewan seperti Banggar dan Komisi XI DPR.

"Kemampuan ini dibutuhkan oleh Gubernur BI agar dalam menjalankan tugas-tugas strategis, BI secara teknokrasi mendapatkan dukungan politik yang kuat dari DPR. Selama lima tahun ini Gubernur BI telah mendapatkan dukungan cukup oleh DPR," tutur Said.

5. Harus punya jaringan internasional

Hal yang perlu dipertimbangkan lainnya, sambung dia, yakni sosok Gubernur BI ke depan harus memiliki jaringan internasional karena akan menambah kepercayaan pasar, khususnya investor internasional terhadap pasar keuangan Indonesia. Kepercayaan ini sangat penting sebab pasar keuangan Indonesia belum terlalu dalam.

6. Profil Perry Warjiyo

Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982.

Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional.

Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.

7. Kekayaan Perry Warjiyo

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rabu (22/2/2023), Perry tercatat memiliki kekayaan hingga Rp45,2 miliar. Tanah dan bangunan milik Perry mencapai Rp14,9 miliar.

Tanah Perry tersebar di Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kota Sukoharjo, Sleman hingga Jakarta Pusat. Tanah dan bangunan milik Perry tersebut didapat dari hasil sendiri dan warisan.

Untuk alat transportasi dan mesin, Perry hanya memiliki mobil Honda CRV 2018 senilai Rp375 juta.

Sementara itu, harga bergerak lainnya milik Perry Warjiyo mencapai Rp1,032 miliar. Surat berharga sebesar Rp15,08 miliar. Kas dan setara kas Rp6,7 miliar dan harta lainnya Rp7,05 miliar.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya