5. Harus punya jaringan internasional
Hal yang perlu dipertimbangkan lainnya, sambung dia, yakni sosok Gubernur BI ke depan harus memiliki jaringan internasional karena akan menambah kepercayaan pasar, khususnya investor internasional terhadap pasar keuangan Indonesia. Kepercayaan ini sangat penting sebab pasar keuangan Indonesia belum terlalu dalam.
6. Profil Perry Warjiyo
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982.
Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional.
Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.
7. Kekayaan Perry Warjiyo
Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rabu (22/2/2023), Perry tercatat memiliki kekayaan hingga Rp45,2 miliar. Tanah dan bangunan milik Perry mencapai Rp14,9 miliar.
Tanah Perry tersebar di Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, Kota Sukoharjo, Sleman hingga Jakarta Pusat. Tanah dan bangunan milik Perry tersebut didapat dari hasil sendiri dan warisan.
Untuk alat transportasi dan mesin, Perry hanya memiliki mobil Honda CRV 2018 senilai Rp375 juta.
Sementara itu, harga bergerak lainnya milik Perry Warjiyo mencapai Rp1,032 miliar. Surat berharga sebesar Rp15,08 miliar. Kas dan setara kas Rp6,7 miliar dan harta lainnya Rp7,05 miliar.
(Taufik Fajar)