JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menerima kunjungan dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, sekaligus New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD). Kunjungan tersebut bertujuan untuk studi bersama pengembangan hidrogen hijau di Kantor PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
PT Pertamina Power Indonesia atau Pertamina NRE dan TEPCO HD akan menggabungkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PGEO dan teknologi produksi hidrogen milik TEPCO HD, untuk mengembangkan teknologi operasional yang optimal dan mencapai produksi, serta transportasi hidrogen hijau yang hemat biaya. Sementara, pengembangannya nanti akan didukung oleh NEDO.
Pada kesempatan yang sama, Kanasugi Kenji menyampaikan bahwa, Jepang dan Indonesia juga sepakat dalam mewujudkan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC). Ia menyebut, Indonesia memiliki potensi geothermal yang sangat besar yaitu kedua di dunia.
“Jepang dan Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk memperkuat kerja sama transisi energi. Hal ini juga merupakan kesepakatan kedua kepala negara antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali,” kata Kanasugi Kenji dalam keterangan resminya, Selasa (28/2/2023).
Dalam kesempatan yang sama, CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro menyampaikan, produksi hidrogen merupakan salah satu area bisnis geothermal Pertamina NRE ke depan. Saat ini, perusahaan sedang mengembangkan pilot project untuk hidrogen hijau di area geothermal PGE, dengan target produksi 100 kilogram per hari.