JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa sejumlah alasan mengapa ASEAN begitu berarti sebagai episentrum pertumbuhan.
Menurutnya selama 3 tahun terakhir, ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dan resiliensi ketika dunia dilanda pandemi Covid-19 dan berbagai gejolak.
"Tahun lalu inflasi agak tinggi karena harga komoditas global, rantai pasok, dan pandemi Covid-19. Tahun lalu 6,3%, tapi tahun ini kami optimis ASEAN 5, inflasinya akan menurun ke 3,3% dan tahun depan di 3,2%," ujar Perry dalam High Level Seminar ASEAN Matters Epicentrum of Growth secara virtual di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Dia menyatakan bahwa, semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka semakin pesat juga upaya dalam upaya mengendalikan inflasi, baik stabilitas makroekonomi dan finansial.
"Mengapa? Karena ASEAN sangatlah disiplin. Kami disiplin dalam kebijakan moneter perbankan sentral," ungkap Perry.