Bukit Asam (PTBA) Anggarkan Rp6,4 Triliun untuk Capex

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Kamis 09 Maret 2023 18:33 WIB
Capex PTBA (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) anggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp6,4 triliun di 2023. Angka itu naik dari anggaran belanja modal perseroan tahun lalu yang sebesar Rp2,9 triliun.

“Capex Rp2,9 triliun dengan realisasi sekitar 28% untuk tahun lalu,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin dalam konferensi pers di St. Regis Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Farida menyebut, anggaran belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk investasi dan pengembangan bisnis perseroan ke depan. Sebagaimana diketahui, saat ini perseroan tengah melakukan pengembangan bisnis di berbagai sektor seperti energi baru terbarukan (EBT).

Dalam segmen tersebut, perseroan bersinergi bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group.

Setelah sukses dalam pengembangan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara dan Bandara Soekarno Hatta, pada 24 Februari 2023 lalu perseroan dan Jasa Marga melakukan penandatanganan perpanjangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan PLTS di wilayah jalan tol lainnya yang berada di dalam pengelolaan Jasa Marga Group.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan, perpanjangan MoU tersebut merupakan wujud kolaborasi dan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkelanjutan, dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon global.

“Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target net zero emission di tahun 2060,” kata Arsal.

Tak hanya itu, PTBA dan PT Timah Tbk (TINS) juga menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Timah. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan pada 26 Januari 2023 lalu.

PTBA melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. Nantinya, listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi (kapal keruk), penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.

PTBA juga menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG) yang ditandai dengan penandatanganan MoU Pengembangan EBT untuk PLTS pada 18 Oktober 2022 yang direncanakan akan dimulai untuk pemenuhan kebutuhan energi operasional PT Semen Padang.

Tak hanya pembangkit tenaga surya, kata Arsal, PTBA bersama China Huadian Corporation (CHD) juga menjajaki pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas sekitar 1.300 megawatt di Cina Selatan.

“Serta pengembangan energi terbarukan lainnya di Indonesia yang saat ini sedang dalam proses studi,” pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya