Gubernur BI Pamer Rupiah Digital, Mata Uang Masa Depan

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 28 Maret 2023 15:11 WIB
Gubernur BI Ungkap Masa Depan Rupiah Digital. (Foto: Okezone.com)
Share :

BALI - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan masa depan nilai tukar Rupiah. Di mana bank sentral sedang mengembangkan Rupiah Digital atau sering dikenal dengan Central Bank Digital Currency (CBDC).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, untuk aset pribadi di era di digital dibutuhkan mata uang digital yang berdaulat. Untuk itu, pertengahan tahun ini BI mengembangkan desain Rupiah Digital dalam proyek Garuda.

​Proyek Garuda merupakan sebuah inisiatif yang memayungi eksplorasi desain CBDC Indonesia yang kemudian disebut Digital Rupiah. Digital Rupiah merupakan sumbangsih Bank Indonesia kepada negara dalam perjuangan menjaga kedaulatan Rupiah di era digital.

Proyek ini melengkapi berbagai inisiatif Bank Indonesia dalam mendorong agenda transformasi digital nasional, khususnya upaya mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital secara end-to-end yang saat ini sudah didorong dari jalur Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025) dan Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025 (BPPU 2025)​​​​

"Ini masa depan Rupiah Digital akan menjadi satu-satunya mata uang digital yang berdaulat. Untuk aset pribadi, aset digital digunakan sebagai media referensi akun," ujarnya, dalam High Level Seminar From Asean to the World: Payment System in Digital Era, Bali, Selasa (28/3/2023).

Sebagai informasi, Rupiah Digital merupakan uang yang memiliki format digital serta dapat digunakan seperti halnya uang fisik (uang kertas dan logam), uang elektronik (chip dan server based), dan uang dalam Alat Pembayaran Menggunakan Kartu/APMK (kartu debit dan kredit) yang kita pakai saat ini.

Rupiah Digital sendiri hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia. Rupiah Digital juga tidak termasuk dalam aset kripto ataupun stablecoins.

Langkah awal pengembangan Rupiah Digital BI melalui Proyek Garuda dengan menerbitkan White Paper sebagai komunikasi kepada publik terhadap rencana pengembangan Rupiah Digital. Selain itu, White Paper bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait.

Setelah penerbitan White Paper, BI akan menempuh rangkaian pengembangan secara interatif dan bertahap yang​ dimulai dengan menggalang pandangan publik terhadap desain Rupiah Digital yang dimulai dari konsultasi publik (Consultative Paper dan Focus Group Discussion), eksperimen teknologi (proof of concept, prototyping, dan piloting/ sandboxing), serta diakhiri reviu atas stance kebijakan.

Rangkaian berulang tersebut bertujuan untuk membuka ruang fleksibilitas yang luas bagi pemangku kepentingan dan industri untuk menyiapkan diri dan melakukan uji coba secara bersama-sama sebelum Rupiah Digital diimplementasikan.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya