JAKARTA - Pistol milik Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara menuai sorotan usai meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Insiden tersebut terjadi pada Senin 17 April 2023.
Adapun kronologi kejadiannya, letusan senjata api terjadi ketika petugas protokol melakukan prosedur pembawaan senjata api di counter penitipan senjata api Bandara Sultan Hasanuddin.
Saat kejadian tidak berada di lokasi counter penitipan senjata api. Kejadian itu menimbulkan ketidaknyamanan beberapa pihak baik pengunjung, petugas counter check in, hingga personel keamanan bandara setempat.
Harry Warganegara mengaku membawa senjata api karena ada rencana sesi kegiatan latihan menembak di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan.
“Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan Hasanuddin Senin lalu,” ujar Harry.
Harry berharap kecelakaan ini tidak terulang di lingkungan manapun dan menekankan pentingnya menaati prosedur pembawaan senjata api sesuai peraturan yang berlaku.
Selaku pemegang saham Berdikari, Menteri BUMN Erick Thohir menyayangkan bila petinggi perusahaan pelat merah harus mengantongi sebuah senjata api.
Dia memandang pejabat setingkat BUMN tidak layak memiliki senjata api. Pasalnya, mereka bertugas melayani masyarakat. Erick menyinggung dirinya selaku pejabat negara saja tidak membawa senjata saat melakukan kunjungan kerja.