JAKARTA - PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih di 2022 lalu.
Laba perseroan tahun 2022 lalu tercatat sebesar Rp62,80 miliar, melesat 169,17% dari tahun 2021 yang sebesar Rp23,33 miliar dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/4/2023).
Sejalan dengan laba, penjualan SUNI hingga Desember 2022 juga tercatat naik 70,13% menjadi Rp540,27 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp317,55 miliar. Berdasarkan segmennya, penjualan barang tercatat sebesar Rp517,29 miliar, didominasi oleh penjualan oil country tubular goods sebesar Rp435,12 miliar.
Lalu, penjualan wellhead dan christmas tree tercatat sebesar Rp66,76 miliar, serta penjualan lainnya sebesar Rp15,40 miliar. Di samping itu, pendapatan jasa tercatat sebesar Rp22,98 miliar, dengan pendapatan wellhead engineering service tercatat sebesar Rp11,20 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp11,78 miliar.
Manajemen SUNI mengatakan bahwa, peningkatan pendapatan dan laba perseroan utamanya didorong oleh harga minyak dunia yang menunjukkan tren peningkatan sepanjang tahun 2022 akibat krisis geopolitik antara Ukraina dan Rusia, serta pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Selain itu, sepanjang 2022 lalu perseroan juga berhasil meningkatkan produksinya dan membuat penjualan ekspor naik, yang pada tahun 2022 memberikan kontribusi sebesar 6,3% dari total pendapatan perseroan.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp397,56 miliar, naik dari sebelumnya sebesar Rp249,05 miliar. Sementara itu, beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp39,96 miliar.
Per Desember 2022, total nilai aset SUNI tercatat sebesar Rp531,75 miliar, naik 21,55% dari akhir Desember 2021 yang sebesar Rp437,44 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp150,95 miliar dan ekuitas sebesar Rp380,79 miliar.
(Zuhirna Wulan Dilla)