JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana ikut menjadi sorotan publik setelah kreator konten asal Kabupaten Lampung Timur, Bima Yudho Saputro, menyampaikan kritik di media sosial tentang jalan rusak di Lampung.
Isu terus berlanjut kian ramai, di tengah ramainya pembicaraan soal kritik Bima, hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Lampung, publik justru lantas menyoroti gaya hidup Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana yang kerap pamer barang mewah.
BACA JUGA:
Di mana gaya hidup mewah Reihana sebelumnya terbongkar ke publik dari cuitan akun Twitter @PartaiSocmed.
Menyikapi hal tersebut, Guru Besar di Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Rhenald Kasali mengatakan bahwa ini merupakan siklus dari suatu fenomena butterfly effect atau efek kupu-kupu.
Maksud dari efek kupu-kupu ini adalah menceritakan tentang terjadinya satu peristiwa di satu tempat, yang kebetulan merupakan hal kecil di tempat perkara.
BACA JUGA:
Tetapi ternyata dapat berdampak besar di tempat lain yang tidak ada hubungannya dan bisa saja dapat terjadi di lain waktu.
“Kalau kita bicara tentang jalan rusak, maka ini adalah tanggungjawab kepala dinas PUPR tetapi tidak ada efek apa-apa untuk dinas PUPR. Karena rupanya ada orang lain yang lebih menarik itu ternyata adalah kepala dinas kesehatan, kemudian orang banyak sekali membuat konten kerudung dari Ibu kepala dinas. Akhirnya kemudian dialah yang dipanggil oleh KPK, bukan kepala dinas PUPR,” kata Rhenald dikutip dari postingan Youtubenya, di Jakarta, Kamis (11/5/2023).