Hal ini tak lain guna untuk menekan biaya pakan yang tinggi sehingga diharapkan harga telur bisa stabil di harga yang murah namun tetap menguntungkan bagi peternak. Adapun Arief melaporkan, sampai dengan saat ini telah dilakukan fasilitasi distribusi jagung sebanyak 4,4 juta kg.
“Untuk menjaga keseimbangan harga telur maka upaya yang dilakukan harus menyeluruh, dari mulai memastikan stabilitas pasokan harga komoditas pakan di hulu hingga biaya logistik di hilir. Tentunya itu memerlukan sinergi dan kerja bersama,” ungkap Arief.
Sebagai informasi, berdasarkan data Panel Harga Pangan per 14 Mei 2023, rata-rata harga telur di tingkat produsen berada di Rp25.840 per kg, sedangkan di tingkat konsumen Rp29.737 per kg.
(Feby Novalius)