JAKARTA - Sejumlah perusahaan pelat merah masih mencatatkan utang bernilai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Kewajiban tersebut dibukukan beberapa tahun lalu hingga di kuartal I/2023.
BACA JUGA:
BUMN dengan utang bernilai fantastis tersebut terdiri dari berbagai sektor bisnis.
Seperti sektor infrastruktur, kelistrikan, penerbangan, perkebunan, dan transportasi.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengaku total utang perseroan negara hingga 2022 saja sudah menyentuh Rp1.640 triliun. Angka ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yakni Rp1.580 triliun.
BACA JUGA:
Meski utang BUMN tercatat menggunung, Erick memastikan equity perseroan juga ikut menanjak naik.
Berikut Daftar BUMN Pemilik Utang Puluhan hingga Ratusan Triliun Rupiah:
1. PT Waskita Karya Tbk
BUMN bersandi saham WSKT ini membukukan liabilitas, termasuk utang, senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 triliun.
Dari laporan keuangan pada Kuartal I/2023, WSKT mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp63,13 triliun.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Jumlah liabilitas, termasuk utang, Wijaya Karya mencapai Rp55,76 triliun. Angka tersebut membuat emiten bersandi saham WIKA itu menduduki posisi kedua setelah WSKT, sebagai BUMN konstruksi dengan status terbuka (Tbk) yang membukukan utang bernilai fantastis.
Dari laporan keuangan per 31 Maret tahun ini, WIKA mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun. Sedangkan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,69 triliun.
3. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
PTPP membukukan liabilitas, termasuk utang hingga 31 Maret tahun ini senilai Rp43,81 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp42,79 triliun.
Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp17,19 triliun.