JAKARTA – Produsen makanan bayi PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) memutuskan untuk membagikan 63,07% dari laba bersih tahun buku 2022 sebagai dividen. Hal ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
“Pembagian dividen ini selalu memperhitungkan faktor pendapatan, keadaan operasional dan keuangan, kondisi likuiditas, rencana belanja modal, peluang akuisisi, prospek bisnis masa depan, dan faktor lain yang dianggap relevan. Ini wujud komitmen kami sebagai perusahaan publik,” kata Direktur Utama NAYZ Lutfiel Hakim dilansir dari Harian Neraca, Selasa (23/5/2023).
Sebagai informasi, emiten produsen makanan bayi ini membukukan laba bersih tumbuh 152% dari Rp901 juta pada 2021 menjadi Rp2,27 miliar pada 2022. Dengan demikian, total dividen yang akan dibagi mencapai Rp1,43 miliar. Kenaikan laba bersih NAYZ sejalan dengan pendapatan yang tumbuh hingga 69% menjadi Rp42,24 miliar dari tahun sebelumnya Rp25,04 miliar.
Kata Lutfiel, pendapatan ini naik dikarenakan adanya peningkatan penjualan dari jaringan kemitraan sebesar 33% dan jaringan distributor sebesar 3.764%. Keputusan perseroan membagikan dividen dari laba bersih, lanjutnya, sudah menjadi komitmen awal perusahaan ketika melangsungkan IPO, dengan mempertimbangkan bahwa perseroan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan.
Adapun sebagian dari laba bersih tahun 2022 sudah dialokasikan juga ke dana cadangan untuk memperkuat struktur modal perusahaan demi ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang. Dalam IPO ini, NAYZ melepas 510 juta saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Nilai nominal saham yakni Rp10 dan harga yang ditawarkan kepada publik yakni Rp100 per saham.
Dalam IPO itu, NAYZ juga secara bersamaan menerbitkan sebanyak 510 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga Rp125 per saham. Periode pelaksanaan waran tersebut yakni 6 bulan, berlaku mulai 7 Agustus 2023 sampai dengan 5 Februari 2024.