Miliarder George Soros Serahkan Kerajaan Bisnis ke Anaknya

Disebut sebagai orang yang "menghancurkan Bank of England" setelah dia melakukan shorting pound Inggris pada tahun 1992, yang dilaporkan menghasilkan keuntungan sebesar USD1 miliar, George Soros meninggalkan Hongaria pada usia 17 tahun untuk kuliah di London School of Economics dengan bekerja sebagai kuli angkut kereta api dan pelayan.

Sementara, Putra sulung Soros dan kakak tiri Alex, Jonathan Soros, pendiri dan kepala eksekutif perusahaan investasi swasta JS Capital Management, sebelumnya diyakini sebagai "penerus yang jelas", demikian laporan Journal.

Namun, Soros ternyata lebih mempercayai Alex untuk meneruskan kerajaan bisnisnya.

"Saya tidak ingin yayasan ini diambil alih oleh salah satu anak saya, karena itu adalah prinsip saya. Saya pikir yayasan ini harus dikelola oleh seseorang yang paling cocok," kata George Soros kepada publikasi tersebut.

Menurut sebuah kutipan di situs web Open Society Foundations, George Soros mengatakan bahwa kesuksesannya di pasar uang telah memberinya tingkat kemandirian yang lebih besar daripada kebanyakan orang lain.

"Saya percaya bahwa dalam filantropi, seseorang harus melakukan hal yang benar, terlepas dari apakah hal itu berhasil atau tidak,” tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)