JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan adanya titik temu dalam proses negosiasi pelepasan hak partisipasi atau participating interest (PI) 35% Blok Masela oleh Shell kepada PT Pertamina (Persero).
"Mengenai Masela Alhamdulillah sudah ada titik temu, sudah ada jalan keluar. Shell sudah mau melepas sahamnya ke Pertamina dan ini dieksekusi akhir bulan ini, telah disepakati. Selanjutnya konsorsium ini akan terbentuk antara Inpex dengan Pertamina, dan kemungkinan juga dengan Petronas," terangnya dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM di Kompleks Senayan, Selasa (13/6/2023) Malam.
Dalam kesempatan yang sama, Arifin juga menyampaikan soal staus kemajuan proyek gas Lapangan Abadi Blok Masela tersebut.
"Beberapa aspek teknis lingkungan komersial sudah selesai dilaksanakan, antara lain persetujuan original WP&B 2023 untuk implementasi proyek 2023, untuk implementasi proyek pengadaan lahan area non hutan, kegiatan pemasaran (marketing activities), dan kajian AMDAL," tuturnya.
Dalam paparannya Arifin juga menyampaikan ada beberapa hal yang harus dilaksanakan pada 2023 di antaranya akan dilakukan tender FEED (OLNG, FPSO, SURF, dan GEP) yang statusnya saat ini persiapan dan menunggu keputuusan INPEX HQ terkait kejelasan rencana investasi dan pengembangan. Kemudian, revisi 2 POD-1 di mana SKK Migas dan INPEX telah sepakat untuk memasukkan carbon capture storage (CCS) ke dalam lingkup revisi 2 POD-1.
"Hal yang perlu dilakukan agar proyek abadi Masela dapat berjalan antara lain adalah revisi kedua POD 1 Lapangan Abadi Masela dengan memasukkan program CCS dengan tambahan investasi kurang lebih USD1 sampai dengan USD1,4 miliar. Inpex juga telah menyampaikan surat permohonan revisi 2 rencana pengembangan lapangan 1 dengan memasukkan program carbon capture (CCS) kepada SKK migas pada 4 April 2023," papar Arifin.