JAKARTA - Harga telur ayam mengalami kenaikan di sejumlah daerah. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), secara nasional rata-rata harga telur dibanderol Rp32.600 per kilogram.
Jika dilihat lebih rinci, di Pasar Modern Maluku Utara sampai tembus Rp52.000 per kilogram (kg), kemudian Gorontalo tembus Rp42.000 per kg.
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menuturkan, kenaikan harga komoditas tersebut bukan tanpa faktor. Kata dia, itu dikarenakan banyak induk ayam yang dipotong untuk dijual pada saat lebaran kemarin. Sehingga, induk ayam yang semestinya memproduksi telur, jadi terhalang. Inilah yang menyebabkan produksi telur menipis, harga otomatis melonjak.
"Gini, kemarin itu ayam terlalu murah terutama lebaran itu harganya Rp33.000,34.000 padahal kalau mau survive itu harganya 37.000-38.000. Nah kalau telur mau untung itu Rp28.000, tapi sekarang dijual Rp25.000," beber Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (15/6/2023).
"Ayam yang induk telur aja dijual agar harganya naik, tapi harga telurnya kurang. Jika begitu, ayam belum saatnya menetes tapi sudah dipecahin, dicutting namanya, dibuang sehingga harga naik," tambah dia.