Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Kenaikan Laba hingga 10% di 2023

Anggie Ariesta, Jurnalis
Minggu 18 Juni 2023 18:12 WIB
WOOD bidik kenaikan laba hingga 10% (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) membidik kenaikan pendapatan dan laba hingga 10% di 2023. Direktur Independen WOOD Wang Sutrisno mengatakan, tahun 2023 ini perseroan menargetkan untuk stabilisasi setelah kondisi memasuki normal, dimana semua produsen berlomba memasarkan produknya sehingga harga sangat kompetitif.

"Walaupun ada beberapa tantangan baik dari harga dan juga permintaan tapi realisasi Perseroan menargetkan pendapatan dan laba bersih kami berharap kurang lebih 10% lebih tinggi daripada 2022," ujar Wang dalam laporan Public Expose WOOD di keterbukaan informasi BEI, Minggu (18/6/2023).

Perseroan memiliki optimisme target 10% melihat pertumbuhan penjualan building component yang trend-nya cukup bagus di tengah kelesuan pasar.

"Kami dapat P.O yang cukup banyak dibandingkan dengan beberapa pelaku industry yang lain yang bahkan berhenti berproduksi. Itu dikarenakan strategi yang kami lakukan untuk masuk ke pasar retail Amerika mulai membuahkan hasil," ungkap Wang.

Adapun WOOD sudah mengantisipasi ancaman resesi di negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat (AS) dengan beberapa cara. Update penjualan di akhir Juni ini sektor building component sudah membaik dan diharapkan menjadi normal kembali.

"Sedangkan sector furniture mengalami sedikit penurunan. Hal ini disebabkan COSCO dan TARGET sebagai customer besar Integra mengalami penurunan karena adanya isu sosial di Amerika," jelas Wang.

Perseroan telah menjalankan beberapa strategi yang diharapkan hasilnya bisa dipetik di masa yang akan datang. Integra melakukan penetrasi langsung ke pasar retail di Amerika.

Dari pengalaman perseroan sebelumnya, ketika perseroan mengalami penjualan yang turun tajam, hal ini disebabkan karena penjualan sector building component kepada para distributor. Untuk itu perseroan menjalankan strategi penetrasi langsung ke retailer.

"Hal ini membuahkan hasil, dimana perseroan berhasil menjadi supplier dari sebuah pabrik pintu untuk menyuplai komponennya," kata Wang.

Perseroan melihat bahwa pasar Amerika tetap yang terbesar dibandingkan lainnya. Contoh pasar Eropa kondisinya saat ini sedang kurang baik karena adanya perang dan krisis ekonomi.

Namun pasar Amerika masih lebih baik daripada pasar Eropa. Saat ini pangsa pasar Indonesia masih tergolong kecil yaitu 5% dari seluruh import furniture Amerika, Malaysia 7-8%.

Vietnam adalah contributor terbesar menggantikan China. Sehingga disini kita melihat masih terdapat peluang yang sangat besar bagi Perseroan untuk meningkatkan penjualan di pasar AS. Sedangkan untuk Building Component pesaing perseroan adalah negara-negara Amerika Selatan.

"Pasar lokal juga sangat menarik dan dikerjakan secara bertahap. Contoh permintaan local yang diperoleh perseroan adalah mensupply furniture untuk proyek IKN dan KTT labuan bajo," pungkas Wang.

Adapun Integra menegaskan tidak ada penambahan kapasitas pabrik, capex lebih banyak difokuskan ke forestry karena peluang tersebut sangat menarik. Utilisasi pabrik yang saat ini baru sekitar 50%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya