5 Fakta Konsumsi Gas Elpiji 3 Kg Bakal Lampaui Target Tahun Ini

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Minggu 18 Juni 2023 05:38 WIB
Gas LPG 3 kg. (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat realisasi penyaluran gas LPG bersubsidi tabung 3 kg mencapai 3,32 juta metrik ton hingga Mei 2023.

Capaian itu setara 41,5% dari total kuota tahun ini sebesar 8 juta metrik ton.

 BACA JUGA:

Dirjen Migas Tutuka Ariadji menyebutkan, distribusi penyaluran LPG 3 kg dilakukan berdasarkan wilayah marketing operation region (MOR) Pertamina.

Untuk MOR I yang mencakup area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Tutuka mengungkapkan, realisasi mencapai 41,6% dengan rincian 2022 sebesar 0,93 juta MT dan realisasi sampai dengan Mei 2023 sebesar 0,4 juta MT.

"Selanjutnya, MOR II area Sumbagsel realisasi mencapai 42%, Mor III Jawa Bagian Barat sebesar 41,5 persen, Mor IV Jawa Bagian Tengah sebesar 42%, Mor V Jawa Timur dan Balinus mencapai 41,6%, Mor VI Kalimantan mencapai 41,8% dan Mor VII Sulawesi mencapai 40,2%," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Migas dan PT Pertamina (Persero), Rabu, 16 Juni 2023.

Berikut fakta yang dirangkum Okezone, Minggu (18/6/2023) tentang konsumsi gas Elpiji 3 Kg bakal lampaui target tahun ini.

1. Outlook saluran LPG 3 Kg

Tutuka menerangkan, outlook penyaluran LPG tabung 3 kg tahun ini sebanyak 7,90 juta MT. Namun dalam RAPBN 2024 diusulkan menjadi 8,20-8,30 juta MT.

"Pada rapat kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII tanggal 5 Juni 2023 yang lalu telah disampaikan outlook volume LPG 3 kg 2023 adalah 7,9 juta MT dan kuota yang disepakati untuk diajukan dalam pembahasan RAPBN tahun anggaran 2024 adalah 8,2-8,3 juta MT," lanjutnya.

2. Realisasi Saluran Gas

Dalam kesempatan ini Tutuka juga menyampaikan bahwa sepanjang 2018 sampai 2022 realisasi penyaluran gas melon terus mengalami peningkatan.

"Realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun 2018 sebesar 6,53 juta metrik ton (MT), tahun 2019 6,84 juta MT, tahun 2020 7,14 juta MT, tahun 2021 7,46 juta, dan tahun 2022 7,80 juta MT. Dan 2023 hingga Mei penyaluran 3,32 juta MT dari kuota 8 juta MT," ucapnya.

3. DPR Desak Turunkan Harga

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyebut saat ini LPG dunia terus turun.

Selain itu, harga acuan dari CP Aramco yang berlaku sekarang jauh di bawah angka asumsi harga gas pada APBN tahun 2023.

"Karena itu, bila Pemerintah benar-benar memperhatikan dan membela nasib rakyat kecil, seharusnya harga gas LPG 3 kilogram bersubsidi atau gas melon tersebut sudah diturunkan. Minimal sebesar 30 sampai 40% dari harga yang ada sekarang," ucapnya.

4. Hitung-hitungannya

Dari hasil perhitungan Pertamina, prognosa biaya subsidi LPG 3 kilogram tahun 2023 diketahui lebih rendah sebesar 32% atau sebesar Rp32,4 triliun dibandingkan dengan DIPA tahun 2023, yang sebesar Rp117 triliun.

Di mana angka perhitungan ini didasarkan pada harga LPG CP Aramco sebesar USD 647,68 per metrik ton dan volume gas LPG sebesar 8,2 juta metrik ton.

"Artinya, dengan penurunan harga gas LPG dunia, telah terjadi penghematan anggaran subsidi gas LPG sebesar Rp32,4 triliun.

Dana sebesar itu dapat digunakan untuk menurunkan harga jual gas LPG 3 kg tersebut, sebesar 30 sampai 40% dari harga yang ada sekarang, kalau pemerintah mau," lanjutnya.

Dia menambahkan, hal serupa juga berlaku untuk BBM bersubsidi, di mana asumsi perhitungan APBN tahun 2023 menggunakan ICP sebesar USD90 per barel.

Sementara ICP per bulan Mei 2023 sebesar USD70,12 per barel.

5. Masyarakat yang Berhak

Kementerian ESDM memastikan LPG 3 kg dipastikan tidak bisa diakses setiap orang mulai tahun depan.

"(Mulai kapan?) Tahun depan. Ya kurang lebih begitu," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama dengan Dirjen Migas dan Pertamina.

Tutuka menyebutkan, hanya masyarakat yang telah terdaftar dan mengacu diantara Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang bisa mendapatkan elpiji tersebut pada tahun depan.

"Kenapa kita memakai P3KE? Karena di P3KE mempunyai satgas updating dan P3KE ini sebenarnya bersejarah. P3KE dulunya namanya dari data BKKBN, jadi panjang histori pendataannya," terangnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya