Hal demikian pada akhirnya akan memberikan ruang lebih besar bagi perbankan untuk meningkatkan kredit hijau.
“Karena ada fenomena itu, pertumbuhan kredit ESG saat ini akan tumbuh kencang dan akan melandai pada titik tertentu nantinya,” kata Doddy.
Meskipun demikian, bank yang menyalurkan kredit ESG harus secara selektif, sesuai dengan keahlian utamanya.
“Seperti BRI yang memacu kredit UMKM untuk meningkatkan penerapan ESG,” ujarnya.
Untuk BRI sendiri, hingga kuartal I-2023 telah menyalurkan kredit kegiatan usaha berwawasan lingkungan sebesar Rp80,2 triliun. Nilai tersebut mencapai porsi 7,5 persen dari total penyaluran kredit BRI.