“Serta harga bahan kimia dasar lebih rendah selama semester 1 2023, setelah mencatat level yang tinggi selama setahun terakhir karena membaiknya pasokan,” kata Haryanto.
Berdasarkan segmennya, pendapatan segmen perdagangan dan distribusi tercatat sebesar Rp18,47 triliun, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp21,11 triliun. Kemudian, segmen kawasan industri mengantongi pendapatan sebesar Rp613 miliar serta segmen manufaktur dan logistik mencatatkan pendapatan sebesar Rp764 miliar.
Pada segmen kawasan industri, perseroan mencatatkan penjualan tanah kepada perusahaan besar, Hailiang, yang memulai pembangunan pabrik lembaran tembaga yang diresmikan oleh Presiden Indonesia pada kuartal ini, juga pendapatan sewa untuk smelter tembaga yang sedang dibangun di JIIPE.
“Rencana pemerintah yang berkaitan dengan hilirisasi dan manufaktur serta meningkatnya pengembangan Investasi Asing Langsung (FDI) di Indonesia telah menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia dan juga AKRA,” ujar Haryanto.
Hal itu diyakini akan memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan penggunaan petroleum dan bahan kimia di seluruh sektor terkait. Sementara untuk bisnis ritel petroleum, bp AKR membukukan pertumbuhan volume penjualan yang lebih tinggi dan 41 gerai ritel telah beroperasi.
"Selain itu, segmen usaha kawasan industri (JIIPE) kami semakin menarik karena Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah beroperasi sejak akhir 2022, di mana perusahaan mencatat lebih banyak minat dari investor asing dan domestik,” lanjut Haryanto.
Sepanjang semester pertama tahun 2023, JIIPE telah membukukan penjualan tanah dari PT Hailiang Nova Material Indonesia seluas 19,6 hektare. JIIPE juga telah mendapatkan marketing land sales di kuartal II 2023. Untuk merealisasikan pengembangan lahan dan fasilitas utilitas, JIIPE telah memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp2,5 triliun dari bank BNI.
“Kami terus memasarkan kawasan industri kamis secara intensif, yang memungkinkan untuk menjual tanah dan utilitas ke beberapa perusahaan internasional ternama,” pungkasnya.
(Taufik Fajar)