JAKARTA - Sejumlah bank telah mengumumkan kinerja keuangan semester I-2023.
Pada periode ini, sektor perbankan masih tumbuh solid di tengah sentimen yang ada.
BACA JUGA:
Bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), kompak catatkan kenaikan baik dari sisi laba maupun penyaluran kredit.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Mei 2023, kredit tumbuh 9,39 persen yoy menjadi Rp6.577 triliun didorong pertumbuhan kredit investasi sebesar 12,69%. Per jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit Bank Umum Swasta Nasional domestik tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,2% yoy.
Likuiditas industri perbankan pada Mei 2023 dalam level yang memadai dengan rasio- rasio likuiditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) naik masing-masing menjadi 123,27% dan 27,52%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.
BACA JUGA:
Sementara, permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 25,21%.
Dari sisi laba, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memimpin dengan kenaikan dengan 24,9% yoy pada semester I 2023 menjadi Rp25,23 triliun. Pada periode ini, penyaluran kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8% year on year (yoy) mencapai Rp1.272,07 triliun.
Untuk total dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 8,47% YoY dari Rp1.318,42 triliun di kuartal II 2022 menjadi Rp1.430,13 triliun di akhir kuartal II 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA).