Pengelolaan kredit bank yang pruden terlihat dari data yang menunjukkan provisi untuk Penyisihan Kerugian Kredit / Kredit Bermasalah Bruto (NPL) tetap pada tingkat di atas 200%. Hal ini berarti bahwa bank melakukan penyisihan yang cukup dalam untuk mengantisipasi potensi kredit bermasalah.
Selain itu, Kredit Bermasalah Bruto bank turun menjadi 2,3%. Angka tersebut di bawah rata-rata industri, dan menunjukkan bahwa bank secara efektif mampu mengelola risikonya.
BACA JUGA:
Terkait simpanan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank juga tumbuh 4% YoY menjadi Rp178 triliun, ditopang masing-masing oleh pertumbuhan tabungan sebesar 19% dan deposito berjangka sebesar 9%.
Selain itu, rasio CASA bank tetap stabil di 54,8%. Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga mencerminkan fokus Bank yang berkelanjutan dalam memberikan solusi keuangan yang komprehensif kepada nasabahnya.
Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) tumbuh menjadi 78,9%. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan yang didorong oleh pulihnya kondisi ekonomi.
Lebih lanjut, bisnis wealth management Bank OCBC NISP juga tumbuh 7% YoY pada semester I-2023 dan memberikan kontribusi sebesar 33% terhadap fee-based income Bank secara keseluruhan.
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih bank yang meningkat 25% YoY, Return on Equity (ROE) naik menjadi 12,3%, dari 10,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Bank OCBC NISP juga menunjukkan kecukupan modal yang kuat sebagai tanda positif bagi kesehatan keuangan perbankan dan berada pada posisi yang baik untuk terus tumbuh di masa depan. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 23,2%, jauh di atas ketentuan minimum.
(Zuhirna Wulan Dilla)