Wall Street Lesu Setelah Saham Apple Anjlok 4,8%

Himayatul Azizah, Jurnalis
Sabtu 05 Agustus 2023 07:08 WIB
Wall Street Ditutup Melemah. (foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street melemah di akhir perdagangan Jumat, setelah data pasar tenaga kerja AS melambat. Ketiga indeks utama pun membukukan kerugian mingguan karena investor melihat adanya kemungkinan kejutan lain setelah pendapatan mengecewakan dari Apple.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 150,27 poin atau 0,43% menjadi 35.065,62 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 23,86 poin atau 0,53% menjadi 4.478,03 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 45,18 poin atau 0,32% menjadi 13.914,54 poin.

Persentase penurunan mingguan untuk S&P dan Nasdaq adalah yang terbesar sejak Maret 2023. Di mana investor mengambil untung setelah lima bulan karena data ekonomi, laba yang mengecewakan dan meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah.

Saham Apple anjlok 4,8% atau menjadi persentase penurunan harian terbesar sejak 29 September 2022. Hal ini yang membuat S&P 500 turun hingga 16 poin setelah pembuat iPhone itu memperkirakan penurunan penjualan yang berkelanjutan.

Sebagian penyeimbang bagi Apple untuk S&P 500 dan Nasdaq adalah Amazon.com. Sahamnya melonjak 8,3% setelah pengecer daring itu mengeluarkan prospek kuartal ketiga yang optimis. Kenaikan Amazon adalah 11 poin positif untuk S&P 500.

"Perusahaan-perusahaan penggerak pasar itu benar-benar berpotensi menyebabkan kegelisahan investor meskipun secara keseluruhan lintasan dan arah ekonomi dan pendapatan perusahaan tampaknya bergerak positif menuju Agustus." kata CEO AXS Investments, Greg Bassuk, dikutip dari Antara, Sabtu (5/8/2023).

Sesi perdagangan berombak, dengan indeks naik di pagi hari, kemudian goyah sebelum berbalik negatif.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun sedikit lebih rendah pada perdagangan sore.

"Masih ada banyak ketidakpastian seputar kekhawatiran geopolitik, perang Ukraina, (dan) masalah China. Plebih karena investor mengatur ulang dan memposisikan diri untuk potensi kejutan penurunan," ujar Bassuk.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja mencatat pemberi kerja AS menambahkan 187.000 pekerjaan pada Juli. Data penambahan Juni direvisi lebih rendah menjadi 185.000 pekerjaan, dari 209.000 yang dilaporkan sebelumnya.

Penghasilan per jam rata-rata naik 0,4% pada Juli atau tidak berubah dari bulan sebelumnya, melebihi ekspektasi, mengangkat kenaikan upah tahun-ke-tahun menjadi 4,4%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya