Harga Beras di Thailand Naik Imbas Larangan Ekspor India

Sri Kurnia Ningsih, Jurnalis
Rabu 09 Agustus 2023 14:49 WIB
Harga beras Thailand naik (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTAHarga beras di Thailand naik imbas larangan ekspor India. Meski ada ancaman krisis pangan dunia, Thailand tidak menghentikan pengiriman karena memiliki produksi yang cukup untuk ekspor dan konsumsi domestik.

Pada akhir Juli, India memerintahkan penghentian ekspor beras terbesarnya dan memicu kekhawatiran inflasi lebih lanjut di pasar makanan global.

"Larangan India memberikan peluang bagi produsen beras Thailand, terutama di Afrika yang mengonsumsi beras dalam jumlah besar dari India" ujar Menteri Perdagangan Thailand Jurin Laksanawisit dalam konferensi pers dilansir dari Reuters, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Dengan larangan ekspor India, harga beras secara global naik karena volume turun petani bisa menjual beras dengan harga lebih tinggi. Tetapi harga global tidak stabil dan pemerintah akan memantau situasi dengan cermat.

Thailand, pengekspor beras terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan mengekspor lebih dari 8 juta metrik ton beras tahun ini, kata Charoen Laothamatas, presiden Asosiasi Eksportir Beras Thailand.

Dalam tujuh bulan pertama, Thailand mengirimkan 4,8 juta metrik ton, katanya, dengan ekspor bulanan 700.000 hingga 800.000 ton. Ekspor beras tahun lalu sebanyak 7,71 juta ton.

"Pasar dunia sangat bergejolak karena spekulasi di setiap pasar, mempengaruhi negara-negara yang tidak memiliki saham," tambahnya.

Harga ekspor beras Thailand mungkin naik 20% setelah larangan India, kata Charoen.

Eksportir enggan mengutip harga sambil menunggu kejelasan lebih lanjut dan kemungkinan akan menghentikan pengiriman untuk sementara waktu, kata Chookiat Ophaswongse, presiden kehormatan Asosiasi Eksportir Beras Thailand.

Sekarang kami khawatir dengan kontrak lama dengan pengiriman selama dua atau tiga minggu ke depan karena harga cukup fluktuatif. Tapi ini harus menjadi peristiwa sementara, sampai ada kejelasan lebih lanjut dari India.

Pemerintah juga akan memastikan harga beras dalam negeri tidak naik terlalu tinggi, kata Menteri Jurin, seraya menambahkan bahwa inflasi diperkirakan akan tetap rendah.

Ekspor beras masih normal, konsumsi dalam negeri belum terpengaruh tapi harga beras lebih tinggi, sehingga harga beras harus dikelola agar tetap pada level yang sesuai,” kata Jurin.

Harga padi saat ini mencapai rekor 12.000 baht (USD344,43) per metrik ton, katanya, dengan hasil padi diperkirakan turun 5,6% per tahun menjadi 32,35 juta metrik ton tahun ini.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya