Di mana para UMKM tersebut kata Ganjar masih belum berpengalaman dalam memasarkan barangnya, sehingga perlu adanya pendampingan.
"Maka pada saat ada coaching clinik terkait dengan UMKM mereka harus masuk kepada yang kedua. Oke saya latih, masuk bagus," katanya.
Kemudian dari sisi pendanaan, Ganjar mengungkapkan UMKM banyak yang bingung ketika mereka punya program atau barang tapi pendanaan modalnya kurang.
"Pada saat inilah kemudian kami mencoba mensosialisasikan dengan berbagai instrumen yang kita miliki. Awalnya kami mencoba berkreasi pak Menteri Bu Menteri dengan Bank Jateng bagaimana kalau kita turunkan sendiri sebelum kemudian akhirnya turun," kata Ganjar.
Sebelumnya, kata Ganjar Presiden Joko Widodo bertanya kepadanya bagaimana caranya penyaluran KUR tersebut turun.
Ganjar mengatakan bahwa untuk mendapatkan pendanaan tersebut dirinya mengajak berbicara Otoritas Jasa Keuangan untuk dapat membantu para UMKM tersebut.
"7 duluan itu sebenarnya kita cuman merespon kondisi UMKM yang ada dan ternyata pada saat kita berbicara dengan pada presiden kok bisa begitu? Kita bisa pak. Kasih subsidi bunga? Tidak pak, kami ngomong sama OJK," katanya.
"Tapi platform kami tidak besar dan alhamdulillah akhirnya dari nasional bisa diturunkan," tambahnya.
Ketika penyaluran KUR tersebut cair. Ganjar mengatakan langkah selanjutnya yang ia lakukan adalah mensosialisasikan dan juga mempermudah aksesnya.
"Tentu seluruh perbankan yang ada di Jawa Tengah kita kumpulkan untuk sosialisasi yang masif dan itu sambutan dari kawan-kawan pelaku UMKM luar biasa nah kesempatan inilah yang kemudian kita juga berikan kepada masyarakat dan terakhir sebenarnya tidak terlalu sulit dari sisi strateginya yaitu didampingi," katanya.
(Taufik Fajar)