JAKARTA - Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu (9/8/2023) waktu setempat. Bursa saham AS melemah menjelang data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) A.S. yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve.
Mengutip Reuters, Kamis (10/8/2023), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 191,13 poin, atau 0,54%, menjadi 35.123,36, S&P 500 (.SPX) kehilangan 31,67 poin, atau 0,70%, menjadi 4.467,71 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 165,93 poin, atau 1,2%, menjadi 13.718,40.
Pada hari Selasa, Bank Federal Reserve New York mengatakan utang kartu kredit AS melampaui USD1 triliun, dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan bank sentral AS mungkin berada pada tahap di mana ia dapat membiarkan suku bunga tidak berubah.
“Dengan harga minyak naik, konsumen adalah tulang punggung perekonomian. Jika mereka terlalu melebar dan mereka berhenti berbelanja, itu akan membawa kita lebih banyak ke dalam narasi resesi,” kata Gina Bolvin, Presiden Bolvin Wealth Management Group di Boston.
Pedagang menempatkan peluang tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada bulan September sebesar 86,5%, menurut CME FedWatch Tool. Pertumbuhan megacap yang sensitif terhadap suku bunga dan saham teknologi yang memimpin reli Wall Street, seperti Nvidia (NVDA.O), Apple (AAPL.O) dan Tesla (TSLA.O), turun antara 0,8% dan 4,8%.
Sektor konsumen China mengalami deflasi di bulan Juli. Indeks harga konsumen (CPI) turun di ekonomi terbesar kedua di dunia, kata Biro Statistik Nasional, penurunan pertama sejak Februari 2021.
Kerugian tersebut mengikuti aksi jual luas pada hari Selasa, setelah lembaga pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat beberapa bank kecil dan menengah. Pada hari Rabu, bank-bank besar memperpanjang kerugian tersebut dengan Bank of America (BAC.N) turun 0,8% dan Wells Fargo (WFC.N) turun 1,3%.
Empat dari 11 sektor S&P 500 teratas naik, dengan saham energi (.SPNY) memimpin kenaikan dengan kenaikan 1,22%, menyentuh level tertinggi hampir enam bulan, mengikuti lonjakan harga minyak mentah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)