JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai kinerja pasar keuangan domestik terjaga. Terlihat dari sejumlah faktor seperti tren penurunan yield Surat Berharga Negara (SBN) domestik tertahan sejak akhir Juli 2023 seiring dinamika global.
"Kinerja ekonomi dan pasar domestik mendukung tren apresiasi nilai tukar Rupiah yang menguat 3,2% year-to-date (ytd)," ujar Sri dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Agustus 2023 di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) juga masih cenderung melemah terpengaruh oleh persepsi pasar atas arah kebijakan moneter AS.
"Kinerja pasar SBN terjaga, dengan capital flow yang kuat, dengan kinerja ekonomi yang baik dan APBN yang juga membaik, maka yield SUN 10 tahun turun 60 bps ytd didukung likuiditas domestik yang kuat dan capital inflow Rp91,19 triliun ytd," ungkap Sri.
Kendati demikian, dia menyebut capital inflow dan penurunan yield tertahan seiring dinamika global. Di sisi lain, kinerja pasar saham masih terjaga.
"IHSG menguat 0,36% ytd, mencatat capital inflow sebesar Rp25,24 triliun ytd," sambung Sri.
Dia mengatakan bahwa ini adalah suatu low capital yang menggambarkan confidence terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Akan tetapi, dia mencatat bahwa IHSG mengalami pelemahan 0,81% mtd di Agustus 2023.
"Selama 12 bulan terakhir, dengan kenaikan Fed Funds Rate yang mencapai 5,5%, itu sudah sangat tinggi, namun global bonds Indonesia masih bisa bertahan yieldnya di 4,93%, bahkan lebih rendah dari FFR, ini adalah sesuatu yang cukup historis untuk kinerja Indo Global Bonds kita," pungkas Sri.
(Feby Novalius)