JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa isu perubahan iklim perlu ditangani dengan cepat dan efektif.
Pemerintah Indonesia sudah menaruh target ambisius sebagai salah satu langkah penting dalam komitmennya untuk menangani dampak perubahan iklim dan memimpin transisi hijau menuju ekonomi rendah karbon sebagai negara berkembang dan juga sekaligus emerging market.
BACA JUGA:
"Indonesia sudah mengajukan National Determined Contribution (NDC) yang sudah ditingkatkan ke UNFCCC dengan meningkatkan target pengurangan emisi ke 31,89% tanpa syarat dan 43,2% dengan syarat," ungkap Sri dalam Seminar Energy Efficient Mortgage (EEM) Development throughout ASEAN countries di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Target yang lebih tinggi ini, sebut Sri, selaras dengan strategi rendah karbon dan resilien iklim jangka panjang 2050 dan juga visi Indonesia untuk mencapai net zero emission di 2060 atau lebih cepat.
BACA JUGA:
"Kami membutuhkan investasi yang substansial dengan nilai yang bisa mencapai USD281 miliar atau setara Rp4.307 triliun di 2030 untuk mencapai target NDC kami. Kami berharap target investasi ini bisa terpenuhi, digabung antara investasi sektor publik dan swasta," tambah Sri. (Kurs: Rp15.330/USD)