JAKARTA – Pemerintah berencana menggabungkan atau merger Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air. PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menilai langkah merger ini memiliki konsep yang baik.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, merger tiga BUMN sektor penerbangan ini akan menjadi kekuatan besar lantaran menguatkan posisi maskapai penerbangan milik pemerintah.
"Jadi konsep ini adalah konsep yang baik, bagaimana konsolidasi bisa terjadi, artinya dalam konteks alat produksi saya rasa Garuda, Citilink, Pelita Air itu menguatkan posisi airline yang dimiliki pemerintah untuk bisa lebih kuat lagi," ujar Awaluddin saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, jumlah pesawat yang beroperasi dalam negeri masih cukup minim, jika dibandingkan dengan jumlah armada yang beroperasi sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019 lalu.
Indonesia membutuhkan 729 pesawat untuk bisa melayani kebutuhan masyarakat. Saat ini, jumlah pesawat yang beroperasi baru di angka 550 armada. Dengan begitu, masih dibutuhkan 200 pesawat lagi.
"Kami melihat sangat positif karena itu kan konsolidasi di maskapai, kita lihat challenge di maskapai sekarang kan jumlah aircraft operation yang masih terbatas, masih berjuang kembali pada saat sebelum pandemi," katanya.