Daftar 6 Negara yang Bakal Gabung BRICS pada 2024

Kharisma Rizkika Rahmawati, Jurnalis
Jum'at 25 Agustus 2023 11:32 WIB
6 negara bakal gabung BRICS pada 2024. (Foto: VOA)
Share :

Namun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak melakukan perjalanan ke pertemuan puncak tersebut setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada Maret atas tuduhan penculikan anak-anak dari Ukraina.

Dia berpartisipasi dalam KTT tersebut secara virtual, sementara Rusia pada pengumuman di Johannesburg itu diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

“Perluasan keanggotaan ini merupakan suatu hal yang bersejarah,” kata pemimpin China Xi.

“Ini menunjukkan tekad negara-negara BRICS untuk persatuan dan pembangunan," lanjutnya.

 BACA JUGA:

Kemudian pemimpin Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menyambut baik pengumuman BRICS yang akan memasukkan negaranya ke dalam kelompok tersebut.'

“Kami menantikan komitmen kerja sama yang berkelanjutan demi kemakmuran, martabat, dan manfaat bagi semua bangsa dan masyarakat di seluruh dunia,” kata Sheikh Mohammed di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dimasukkannya Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab ke dalam organisasi ekonomi atau politik yang sama, merupakan hal yang tidak terpikirkan dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya ketegangan menyusul runtuhnya perjanjian nuklir Teheran pada 2015 dan serangkaian serangan yang dikaitkan dengan Iran sejak saat itu.

UEA merupakan negara pertama yang memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran setelah negara tersebut keluar dari pandemi virus corona dan menyusul serangan rudal di Abu Dhabi yang diklaim dilakukan oleh pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran. Pada Maret, Arab Saudi dan Iran mengumumkan bahwa mereka mencapai kesepakatan perdamaian terpisah melalui mediasi China.

Sehingga Arab Saudi maupun UEA juga mempertahankan hubungan baik dengan Rusia di tengah perang Moskow terhadap Ukraina, meskipun sangat disayangkan oleh Washington yang telah lama memberikan jaminan keamanan bagi negara-negara penghasil minyak utama tersebut.

Sementara itu China juga mengupayakan hubungan yang lebih erat dengan ketiga negara tersebut, khususnya Iran yang menjadi negara penyuplai utama kebutuhan minyak Beijing sejak gagalnya perjanjian nuklir.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya