"Jadi memang provinsi Jatim ini punya beban yang sangat besar khususnya terkait dengan penerimaan sektor barang kena cukai berupa hasil tembakau," jelasnya.
Meski begitu, dia optimis target bisa terpenuhi mengingat penerimaan ini sangat penting bagi APBN.
"Ini penerimaan tentu penting bagi APBN yang sehat dan harapannya target kita penuhi secara optimal," bebernya.
Tak hanya soal target, dia juga memastikan soal pengawasan merupakan hal penting yang dilakukan.
"Pengawasan tetap kita lakukan bersama-sama. Karena sisi pelabuhan kita ada Tanjung Perak yang terbesar setelah Tanjung Priok. Jadi ini tugas kita melakukan pelayanan terhadap importasi maupun eksportasi terhadap barang-barang melalui Tanjung Perak," ucapnya.
(Taufik Fajar)