Wall Street Menguat Jelang Rilis Inflasi AS

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 29 September 2023 07:13 WIB
Wall Street Berakhir Menguat. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Hal ini karena investor menyoroti data ekonomi terbaru dan kenaikan imbal hasil Treasury terhenti menjelang rilis inflasi.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 116,07 poin, atau 0,35%, menjadi 33.666,34, S&P 500 (.SPX) naik 25,19 poin, atau 0,59%, menjadi 4.299,70 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 108,43 poin, atau 0,83% menjadi 13.201,28.

Investor mengamati perkembangan di Washington untuk melihat apakah anggota parlemen AS dapat menghindari penutupan pemerintahan.

“Pasar secara umum dalam beberapa hari terakhir benar-benar bergejolak,” kata Manajer Portofolio Northwestern Mutual Wealth Management Co, Matt Stucky, dilansir dari Reuters, Jumat (29/9/2023).

"Sedikit reli yang berlawanan dengan tren diperkirakan akan terjadi setelah tiga atau empat hari negatif yang cukup tajam," sambungnya.

Bursa saham juga mendapat sentimen positif setelah patokan imbal hasil Treasury 10-tahun yang berhenti di sekitar 4,6%.

Di antara sektor S&P 500, kelompok jasa komunikasi (.SPLRCL) naik 1,2%, sementara material (.SPLRCM) naik 1%. Sektor utilitas yang sensitif terhadap suku bunga (.SPLRCU) merosot 2,2%, melanjutkan penurunannya baru-baru ini.

S&P 500 telah turun lebih dari 6% sejak akhir Juli, tetapi tetap naik sekitar 12% pada tahun 2023.

Data menunjukkan perekonomian AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid pada kuartal kedua.

Pembacaan terpisah menunjukkan klaim pengangguran awal naik sedikit pada minggu lalu dan penurunan kontrak pembelian rumah yang ada pada bulan Agustus lebih tinggi dari perkiraan.

Investor menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Jumat untuk mengetahui pandangan terbaru mengenai inflasi.

“Ini adalah data AS yang paling penting minggu ini, dan ada antisipasi yang berkembang bahwa data tersebut tidak akan menjadi terlalu panas,” kata Kepala Strategi Pasar Global, Kristina Hooper.

Di Washington, Senat AS yang dipimpin Partai Demokrat terus maju dengan rancangan undang-undang pendanaan sementara bipartisan yang bertujuan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah untuk keempat kalinya dalam satu dekade.

Dewan Perwakilan Rakyat bersiap untuk melakukan pemungutan suara terhadap rancangan undang-undang belanja Partai Republik yang partisan, namun tidak ada peluang untuk menjadi undang-undang.

Dalam berita emiten, saham Micron Technology (MU.O) turun 4,4% setelah perusahaan chip tersebut memperkirakan kerugian lebih besar dari perkiraan analis.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya