Penuhi Kebutuhan Air Minum, Pak Bas Targetkan SPAM Jatiluhur I Tuntas 2024

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Rabu 04 Oktober 2023 09:51 WIB
Basuki targetkan pembangunan SPAM Jatiluhur selesai 2024 (Foto: PUPR)
Share :

JAKARTA – Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menargetkan proyek SPAM Jatiluhur I selesai 2024. Ditjen Cipta Karya mencatat hingga saat ini pekerjaan fisik SPAM Jatiluhur I telah mencapai 47,47%.

Pak Bas mengatakan, pembangunan SPAM Regional Jatiluhur I merupakan upaya Pemerintah untuk memperbaiki kondisi lingkungan (environmental improvement) Jakarta dengan cara mengurangi penggunaan air tanah untuk mengatasi penurunan permukaan tanah di Ibu Kota Jakarta.

“Saya mohon agar proyek ini dapat dikerjakan tepat waktu sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air minumnya sehingga dapat mengurangi penurunan air tanah di Jakarta” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/9/2023).

Pembangunan SPAM Regional Jatiluhur I terdiri dari sistem hulu dan sistem hilir. Sistem hulu dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan lingkup kegiatannya meliputi pembangunan intake, pipa transmisi, instalasi pengolahan air (IPA), dan jaringan distribusi utama hingga titik serah (offtake). SPAM ini memiliki dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Cibeet dan Bekasi Jawa Barat.

SPAM Regional Jatiluhur I dapat menyediakan pasokan air minum sebesar 4.750 liter/detik dengan proyeksi mampu mendistribusikan kepada sekitar 380.000 sambungan rumah (SR) atau sekitar 1,9 juta jiwa yang ada di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.

Alokasi air minum curah untuk masing-masing wilayah layanan SPAM Regional Jatiluhur I yakni, DKI Jakarta sebesar 4.000 liter/detik, Kota Bekasi sebesar 300 liter/detik, Kabupaten Bekasi sebesar 100 liter/detik, dan Kabupaten Karawang sebesar 350 liter/detik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya