Cek Perkembangan Bisnis UMKM, Ganjar Pranowo Datangi Kecamatan Dukun

JAKARTA - Sosok Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo senang berkunjung ke Kecamatan Dukun.

Ditemui dalam beberapa waktu Ganjar kerap mengunjungi Kecamatan Dukun untuk melihat perkembangan bisnis mereka.

 BACA JUGA:

Mengapa Ganjar senang berkunjung ke dukun?

Jangan salah sangka, dukun di sini bukanlah sebuah entitas dengan kekuatan untuk melancarkan sesuatu yang negatif. Dukun adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Magelang.

 BACA JUGA:

Kecamatan Dukun ini telah menjadi primadona Magelang sejak didirikannya lapak UMKM untuk penghuni Desa di Kawasan tersebut. Maka tak heran ini membuat Ganjar senang berkunjung ke Dukun.

Di daerah tersebut, terletak sebuah desa bernama Banyubiru yang menawarkan Pasar Tradisional Lembah Merapi.

Di pasar ini, masyarakat menjual beragam hidangan klasik seperti gethuk, dawet, sego megono, iwak wader, serabi, jamu, dan makanan tradisional lainnya yang jarang ditemukan di restoran-modern.

Saat kedatangan Ganjar ke pasar ini membuat heboh para pedagang dan ratusan pengunjung lainnya. Mereka berdesakan untuk berswafoto dengan Ganjar dan menawarkan makanan mereka masing-masing.

Ganjar juga menjelajahi pasar untuk mencicipi hidangan lainnya. Dia membawa keranjang berisi koin Dono dan dengan sabar membeli makanan dari para penjual sambil melayani pengunjung yang ingin bersalaman.

Koin Dono adalah keunikan lainnya dari pasar ini. Pengunjung tidak boleh membayar menggunakan uang rupiah, namun hanya boleh menggunakan koin dari bambu yang disebut Dono.

"Ini tempat bagus, makanannya juga enak-enak yang jarang ditemui saat ini. Tadi saya mencoba sego megono dengan iwak wader, enak sekali. Saya juga coba kopi lanang yang disajikan secara tradisional. Dengan pemandangan Gunung Merapi, tempat ini memang sangat menarik, tinggal ditata saja biar tambah rapi," ujar Ganjar ketika berkeliling mencicipi dan observasi lapak pedagang

Ganjar mengaku senang berkunjung ke kecamatan Dukun karena selain dari mampu mencicipi dagangan yang ada, dirinya mampu melihat desa tersebut berkembang dalam segi perekonomian.

 BACA JUGA:

Desa ini adalah satu dari sekian banyak dukungan Ganjar terhadap perkembangan ekonomi kreatif seperti ini di desa-desa terpencil, dengan harapannya agar lebih banyak daerah di Jawa Tengah dapat mengikuti jejaknya.

Pasar Tradisional Lembah Merapi, yang dikoordinir oleh Bayu Sapta Nugraha, telah beroperasi sejak Februari 2019. Mereka mengadopsi konsep jadul dengan tujuan menarik wisatawan dari luar Magelang.

Pasar ini telah memikat perhatian banyak pengunjung dengan lebih dari 5000 orang berkunjung pada setiap event, dengan omzet mencapai Rp40 juta per event.

Ada sekitar 35 stan yang menjual hidangan tradisional di sini, yang semuanya dikelola oleh warga asli Desa Banyubiru.

Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan konsep yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), sehingga semua orang dapat merasakan manfaatnya.

“Geliat kampung-kampung dengan memunculkan ekonomi kreatif seperti ini akan terus kita dukung. Saya harap, di ujung kampung dan daerah terpencil Jateng dapat terus bermunculan ekonomi kreatif semacam ini. Sehingga ekonomi masyarakat bisa terangkat. Tambah banyak even saja yang memunculkan keunikan”, harap Ganjar.

Salah satu contoh kesuksesan dari Pasar Tradisional Lembah Merapi adalah Murwati, seorang warga Banyubiru berusia 35 tahun. Dia biasanya menjual dawet di pinggir jalan tanpa penghasilan tetap, namun sekarang ia telah merasakan sejahtera berkat pasar ini. Murwati mengatakan,

"Alhamdulillah, tempat ini memberikan berkah. Sebelumnya, saya berjualan di warung pinggir jalan tanpa hasil yang pasti. Di sini, dalam setengah hari, saya bisa menghasilkan Rp1 juta. Ini tentu meningkatkan ekonomi keluarga saya," ujar Murwati.

Para pedagang berharap Ganjar senang berkunjung ke kecamatan Dukun. Mereka menginginkan dirinya dapat melihat dampak besar apa yang telah diberikan dirinya kepada Desa.

(Zuhirna Wulan Dilla)