Ia menilai dengan dibukanya kegiatan operasional di BIJB Kertajati, maka seiring berjalannya waktu jumlah penerbangan pada bandara tersebut akan meningkat. Misalnya perjalanan umrah yang potensi pasarnya cukup besar di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Budi menuturkan hampir 30%-40% penerbangan umrah di Jawa Barat diberangkatkan dari Bandara Kertajati, bahkan hal itu juga berlaku untuk pemberangkatan haji.
"Kita sudah memindahkan haji ke Kertajati dengan delapan flight. Mungkin ke depan akan ditambah," ujar Budi.
Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengungkapkan persiapan Bandara Kertajati untuk melakukan kegiatan operasional secara penuh sudah lebih baik ketimbang pekan kemarin.
Artinya, kata dia, dalam waktu dekat ini Pengelola BIJB Kertajati tinggal menyiapkan beberapa fasilitas pendukung seperti pengoperasian tenant sehingga masyarakat akan merasa lebih nyaman ketika berada di bandara tersebut.
"Saya minta tadi ke Dirut BIJB untuk segera mempersiapkan tenant-tenant, karena pasti masyarakat hadir di sini," ujarnya.
Bey merasa optimis masyarakat Jawa Barat mau melakukan penerbangan di Bandara Kertajati. Apalagi pada 29 Oktober seluruh aktivitas pesawat jet sudah dialihkan ke BIJB dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.
"Saya optimis masyarakat Jawa Barat menyambut baik Bandara Kertajati ini," ucap dia.
(Dani Jumadil Akhir)