"Kalau kita lihat harga pasaran HMETD tidak ada peraturan POJK yang kita harus tentukan di RUPS ini, tetapi harga itu akan kita lakukan saat ini kita sedang berproses hampir menentukan sambil melihat pasar yang ada saat ini," jelas Hermawan.
"Harga yang terbaik tentu kita akan menghitung berapa jumlah saham dan berapa kebutuhan modal kita butuhkan dari lembar saham yang dikeluarkan ini," imbuhnya.
Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna menambahkan bahwa dana rights issue ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan bisnis.
“Dana yang diperoleh dari Penambahan Modal dengan HMETD tersebut akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk pengembangan bisnis bank, sejalan dengan strategi MNC Bank untuk menjadi bank yang lebih inklusif dan dapat memenuhi kebutuhan finansial masyarakat luas,” ujar Rita.
Perlu diketahui, MNC Bank mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan hingga kuartal II 2023 dengan kenaikan laba sebesar 13,89% year-on-year (yoy) menjadi Rp39,49 miliar dibanding Rp34,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Mengedepankan prinsip kehati-hatian, penyaluran kredit MNC Bank meningkat 8,80% secara tahunan dari Rp9,68 triliun pada kuartal II 2022 menjadi Rp10,53 triliun hingga akhir kuartal II 2023.
MNC Bank juga berhasil menghimpun Rp12,31 triliun Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir Juni 2023 atau tumbuh 2,80% yoy dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp11,98 triliun.
Berbagai pertumbuhan kinerja di atas berhasil mengangkat total aset MNC Bank menjadi Rp16,86 triliun atau menguat 14,18% yoy dari Rp14,76 triliun pada Juni 2022.
(Taufik Fajar)