JAKARTA – Nilai tukar Rupiah semakin tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pengamat Kebijakan Publik Emrus Sihombing menyoroti adanya fenomena pelemahan rupiah yang hampir tembus Rp16.000/USD jelang pendaftaran Capres - Cawapres pasangan Prabowo Subianto dan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Emrus menilai fenomena makro ekonomi itu tidak bisa lepas dari kondisi politik disuatu negara. Karena menurut perekonomian suatu negara juga hasil campur tangan kebijakan politik para pemangku kepentingan.
"Tidak ada fenomena ekonomi ini berdiri sendiri, ada unsur politik juga, artinya dengan kenaikan kurs rupiah tidak bisa dilepaskan dari fenomena politik suatu negara," kata Emrus saat dihubungi MNC Portal, Senin (23/10/2023).
"Saya melihat perlu ada yang dibenahi, misalnya putusan MK itu tidak sejalan dengan Pancasila, bagaimana dunia internasional akan memperhatikan itu. Misalnya diberikan previlage terhadap kepala daerah yang di bawah 40 tahun, misal pencalonan Gibran," sambungnya.
Di satu sisi Emrus menilai di tengah usia Gibran yang masih di bawah 40 tahun masih memiliki sedikit pengalaman dalam mengurus permasalahan ekonomi. Terlebih jika dilihat dari jam terbang sebagai kepala daerah atau Walikota Solo yang kurang lebih hanya 3 tahun.
"Ganjar punya pengalaman lebih lama menjadi kepala daerah, sudah jelas Ganjar punya pengalaman 10 tahun lebih. Gibran kan masih anak kemarin," kata Emrus.