Mereka memberikan signal atau dibaca oleh market bahwa higher for longer akan terjadi dan ini yang menyebabkan banyak terjadinya modal mengalir kembali ke AS, menyebabkan indeks dolar menguat di 106, di mana sebelumnya di 93. Hal ini berarti dolar menguat secara global.
"Kita akan terus menyinkronkan kebijakan moneter dan fiskal agar dalam situasi di mana pemacunya adalah negara seperti AS, dampaknya bisa kita mitigasi dan kita minimalkan baik terhadap nilai tukar, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas sistem keuangan. Itu akan terus kita lakukan secara intensif," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)