JAKARTA – Skema pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program bansos beras 10 kg menjadi upaya pemerintah dalam menghadapi fenomena alam berupa Super El Nino. Hal tersebut telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bantuan tersebut diberikan sebagai keputusan yang dibuat untuk memastikan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga dalam menghadapi situasi yang tidak mudah.
Berikut dirangkum Okezone, Senin (30/10/2023), fakta tentang BLT El Nino dan bansos beras yang dicairkan.
1. Jumlah Bantuan El Nino
Presiden Jokowi memberikan bantuan tunai dengan adanya fenomena El Nino sebesar Rp400.000 untuk bulan November dan Desember.
"Dengan adanya fenomena Super El Nino, kita tidak ingin mengorbankan daya beli rakyat. Oleh karena itu, kami akan memberikan bantuan langsung tunai El Nino sebesar Rp400.000, dengan pembagian masing-masing Rp200.000 untuk bulan November dan Desember," kata Jokowi.
Selama kunjungannya, Jokowi juga secara langsung menyerahkan bantuan pangan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dia berharap bahwa semua KPM akan menerima bantuan ini tiga kali hingga bulan November mendatang.
2. Sasaran BLT El Nino
Ada salah satu KPM yang mempertanyakan nasib beberapa tetangganya yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan pangan. Bahkan, tetangganya tersebut juga bukan merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
"Boleh atau tidak yang non-PKH dapat (bantuan pangan)?" tanya salah seorang penerima manfaat kepada Jokowi.
Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa setiap keluarga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan pangan dapat mendaftarkan diri ke perangkat pemerintah terdekat.
3. Bansos Beras 10 Kg
Program bansos beras 10 kg untuk 21,3 juta KPM diperpanjang hingga Desember 2023. Hal ini untuk menghadapi dampak El Nino.
"Jadi September, Oktober, November, dan Desember. Empat bulan karena dampak El Nino cukup panjang," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati Konferensi Pers APBN KITA edisi Oktober 2023 di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.
4. Total Bansos Beras yang Disalurkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani, mencatat bahwa total untuk seluruh penyaluran bantuan beras 10 kg per bulan ini, yang pertama pada tahun ini sebesar Rp7,9 triliun, ditambah Rp8 triliun, sehingga hampir Rp16 triliun dan sekarang ditambah lagi Rp2,67 triliun.
"Masalah iklim El Nino ini menyebabkan kemunduran panen padi karena sebagian besar pusat produksi padi mengalami kekeringan. Tadi malam hujan engga? Moga-moga hujan ya," pungkas Sri.
5. Tujuan BLT El Nino
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2015 telah membuat Asuransi Usaha Pertanian yang tujuannya adalah memberikan ganti rugi terhadap petani yang areal tanaman padinya mengalami kerusakan minimal 70%.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, hal ini sudah dipetakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri-menterinya melalui Rapat terbatas untuk mengantisipasi Puso akibat El Nino.
6. Menjaga Daya Beli Masyarakat
Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyebut dengan adanya BLT El Nino ini, diharapkan daya beli masyarakat bisa terjaga sehingga ekonomi RI tetap bisa bertahan di kisaran 5,1% menghadapi sejumlah tantangan yang melanda.
Dengan situasi global yang serba tidak pasti saat ini, harga komoditas pun melonjak dan menyebabkan tekanan inflasi hingga suku bunga yang tinggi.
"Maka dari itu, APBN akan terus menjaga masyarakat dan perekonomian dari berbagai guncangan global ini," ujar Sri.
(Feby Novalius)