JAKARTA - PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Harga emiten dengan sandi UDNG dibuka naik 10% ke level Rp110 per saham, dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp100 per saham.
Hingga pukul 09.04 WIB, harga saham UDNG masih berada di posisi Rp110 per saham. Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 27,60 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp3,02 miliar dan ditransaksikan sebanyak 1.908 kali.
“Setelah pencatatan saham ini, kami semakin yakin memantapkan diri untuk terus berekspansi dan mendorong produksi ke depannya. Kami juga akan terus berusaha untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha kami,” kata Direktur Utama UDNG, Vincent Lukito di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Selasa (31/10/2023).
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 500 juta saham atau 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga yang ditetapkan, perseroan yang bergerak di bidang budidaya tambak udang ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp50 miliar.
Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 400 juta Waran Seri I atau sebesar 32% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp100-Rp110. Waran Seri I dapat dilaksanakan sejak enam bulan setelah diterbitkan dan memiliki jangka waktu berlaku Waran Seri I hingga 12 bulan dari tanggal pencatatan. Adapun, masa berlaku Waran Seri I adalah sejak tanggal 30 April 2024 sampai dengan 29 Oktober 2024.
Perihal penggunaan dana, sekitar 88,89% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru yang direncanakan berlokasi di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui perusahaan anak yang dimiliki perseroan sebesar 99,99% yaitu PT Marina Bahari Sentosa (MBS) dalam bentuk penyetoran modal yang diestimasikan akan beroperasi 6-12 bulan setelah dana hasil penawaran umum diperoleh perseroan.