42 Ribu Pekerja Sektor Tekstil Kena PHK

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Jum'at 10 November 2023 14:24 WIB
Kondisi Industri Tekstil di Tahun Politik. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Pengusaha harap tahun politik dapat mendorong pertumbuhan industri tekstil yang saat ini sangat lesu. Bahkan berpotensi besar mengurangi jumlah pekerja atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, saat ini kondisi industri manufaktur di Tanah Air masih belum menunjukan pemulihan. Hal itu berdampak pada badai PHK yang hingga saat ini diproyeksikan masih terus berlanjut.

Pelemahan permintaan pasar paling terasa pada sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga paling banyak terjadi di sektor tersebut yang juga merupakan industri padat karya.

"Kalau kita lihat dari kementerian ketenagakerjaan, bahwa sampai dengan bulan September, sudah terjadi PHK hampir 42 ribu karyawan, ini semua sektor padat karya," ujar Sarman dalam Market Review IDXChannel, Jumat (10/11/2023).

Menurutnya paling tidak ada 3 faktor yang menyebabkan industri lesu pada saat ini, pertama pelemahan pasar ekspor, pelemahan nilai tukar rupiah, dan membanjirnya produk-produk barang impor ke pasar domestik. Berdasarkan data BPS kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan 4,26% secara tahunan, sedangkan untuk impor mengalami pelemahan 6,18% secara tahunan.

Salah satu harapan dari para pelaku usaha untuk kembali menggairahkan industri adalah masuknya tahun politik. Sebab partai politik (parpol) cenderung mengeluarkan uang lebih banyak untuk kebutuhan kampanye dan lain sebagainya.

Sehingga harapannya dengan masuknya musim politik seperti saat ini parpol bisa berbelanja atribut partai dan kebutuhan kampanye ke pelaku usaha dalam negeri dan tidak perlu melakukan impor.

"Saya tidak berhenti mengingatkan kepada tim sukses capres dan cawapres, dan anggota legislatif, kaos itu (kebutuhan kampanye) pasti jutaan, harganya dan anggarannya cukup besar, kita sangat berharap, supaya untuk tahun ini itu semua dibelanjakan di dalam negeri untuk menghidupi Industri kita," kata Sarman.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya